Daerah Tarutung yang menjadi ibukota Tapanuli Utara dahulu merupakan wilayah Silindung. Sebuah wilayah yang dihuni oleh marga Pasaribu. Kumpulan marga-marga yang serumpun dengan Pasaribu disebut Siopat Pusoran.Mereka itu adalah Matondang, Tarihoran, Bonda dan Habeahan. Namun entah kenapa pada masa sekarang berdasarkan rapat Pasaribu Saruksuk mereka yang disebut Opat Pusoran tersebut adalah Habeahan, Bondar, Gorat dan Saruksuk.Kota Tarutung sendiri mulai dikenal saat marga Hasibuan mulai datang dan menikah dengan boru Pasaribu yaitu Guru Mangaloksa Hasibuan.Setelah itu GM Hasibuan mempunyai anak-anak yaitu Si Raja Nabarat (Hutabarat), Si Raja Gabe (Panggabean), Si Raja Galung (Hutagalung), Si Raja Toruan (Hutatoruan). Berafiliasi menjadi Hutabarat, Panggabean anak-anaknya Panggabean dan Simorangkir, Hutagalung, Hutatoruan anak-anaknya Hutapea dan Lumbantobing. Dominasi komunitas muslim marga Hutagalung dalam bidang ekonomi di Tanah Batak terjadi antara 1513-1818 M. Mesjid pertama di Silindung didirikan oleh marga Hutagalung pada abad 14. Komunitas muslim ini dengan karavan-karavan kuda menjadi komunitas pedagang penting yang menghubungkan Silindung, Humbang Hasundutan dan Pahae. Pada abad ke-16 ini marga Hutagalung mendirikan mesjid lokal kedua di Silindung.Marga Hutagalung ini juga yang diyakini pertama sekali membangun pelabuhan maritim di Sibolga yang menjadi cikal bakal kota Sibolga sekarang. Secara umum kalangan Siopat Pusoran, menguasai daerah Silindung sampai pesisir Sumatare Utara. Sultan Ibrahimsyah Pasaribu merupakan tokoh pimpinan kesultanan Barus Raya (Hilir) dari rumpun marga ini.Dalam politik ekonomi, Kelompok Siopat Pusoran selalu berlawanan secara politik di era dinasti Sisingamangaraja. Alasannya adalah kompetisi dalam penguasaan jalur ekonomi dari dan ke tanah Batak. Persaingan itu terus berlanjut sampai zaman penjajahan Belanda dimana Raja Huta, Pontas Lumbantobing dari Saitnihuta, Silindung, menjadi antipode dari Sisingamangaraja XII, maharaja di wilayah huta-huta Batak, dan menjadi pihak pendukung Belanda.Dimasa sekarang, Keturunan Siopat Pusoran banyak yang berhasil dan menjadi tokoh penting di Indonesia. Contohnya, Jenderal M. Panggabean dan F.L Tobing serta masih banyak lagi yang menjadi konglomerat dan bupati/walikota di Sumatera Utara. Menurut wikipedia: Hutagalung adalah salah satu marga dari suku batak, termasuk golongan batak toba. Hutagalung merupakan salah satu anak dari Hasibuan, memiliki 3 saudara, yaitu Tobing, Hutabarat, dan Panggabean. Keturunan marga Hutagalung dilarang menikah dengan sesama marga Hutagalung dan dengan marga Hasibuan.Kelompok Marga Hutagalung di Tarutung merupakan elemen pertama Batak melakukan kontak dengan dunia luar di pesisir barat Sumatera. Mereka menjadi penghubung antara masyarakat pedalaman Batak dan dunia internasional karena profesi mereka yang pedagang.Di Tarutung, mereka membangun mesjid pertama pada abad-14 dan beberapa mesjid berikutnya namun semuanya dihancurkan oleh penjajah Belanda pada abad ke-19. Keturunan Hutagalung, khususnyanya yang muslim dibasmi oleh Belanda dari Silindung.Daerah lain di Tarutung adalah Sipoholon yang dihuni marga turunan Naipospos seperti Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun dll
Selasa, 20 Januari 2009
Tarutung - Siopat Pusoran
Profil Marga Tobing
KINI Marga Tobing itu unik. Marga dan boru Tobing merupakan marga yang fenomenal. Suatu marga yang diklaim dan diyakini sebagai marga yang diberkati Tuhan. Berbagai peristiwa di republik ini hingga di luar negeri telah dilakukan oleh pribadi-pribadi dari marga ini.Menelusuri peran dan aktivitas marga dan boru Tobing sungguh menarik. Sangat variatif sekali peran dan aktivitasnya. Melalui penelusuran dunia maya, lewat berbagai situs, mulut kita bakal terkagum-kagum. Tampaknya cirri khas dari marga ini terletak pada menonjolnya cara berfikir dan pelayanananya. Brain & Service. Mengapa Service? Sebab, ternyata yang menjadi hamba Tuhan berprofesi sebagai pendeta sangat tak terbilang jumlahnya. Kalau kita membuka Ancestry.com kita dapat membaca nama-nama keluarga Tobing yang tinggal di Inggris, dan Amerika. Tapi, yang menganggetkan kita kebanyakan yang hijrah ke USA malah Tobing yang berasal dari Irlandia. Lha? Ini menunjukkan bahwa tradisi merantau sampai ke negeri orang sudah jadi tipikal Tobing.Jangan heran belakangan ada beberapa orang Jepang ikutan latah memakai marga Tobing. Nama yang pernah sangat terkenal dari marga ini yakni nama dr. Ferdinand Lumban Tobing, yang dicatat sebagai pahlawan nasional. Pernah menduduki berbagai jabatan penting di republik ini, seperti Manteri Penerangan Indonesia. Buku tentang Ferdinad Tobing malah lebih gampang dicari di perpustakaan nasional National Library of Australia (www.nla.gov.au).Yang paling menarik terdapat seorang boru Tobing yang mewakili negara Suriname. Dr.Irma Loemban Tobing-Klein (Suriname) menjabat Secretary-General United Nations Association of Suriname P.o. Box 1359 Paramaribo Suriname Telephone: +597 463 760 , +597 455 500 , +597490 778 Fax: +597 463 760, +697455 019 Email: tobing@sr.net. Dalam sebuah Press Release disebutkan Irma Klein-Loemban Tobing, disebutkan the new Permanent Representative of Suriname to the United Nations, presented her credentials to Secretary-General Kofi Annan today. Mrs. Klein-Loemban Tobing began her career in 1958 with Suriname?s Ministry of Justice, where she headed divisions for the legal protection of children and rehabilitation of delinquents; served as barrister; and eventually became Chief of the Legal Department. From 1982 to 1988, she served as Chief of the Department of Juridical Affairs and Treaties of the Ministry of Foreign Affairs.Her diplomatic career began in September 1988 with her appointment as Counsellor at the Embassy of Suriname in the Netherlands, followed by her first assignment in June 1994 at the Permanent Mission of Suriname to the United Nations. Most recently, she became Ambassador-at-large at the Permanent Mission.Dalam politik luar negeri setelah Leonard Tobing menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Praha, tercatat nama Jacob Tobing yang menjadi Duta besar Indonesia untuk Korea Selatan; yang oleh The Japan Times dan The Korea Times (www.times.hankokii.com) memuji-muji pemikiran Jacob Tobing untuk persoalan Korea Utara-Korea Selatan sebagai an Indonesian official. "They agreed to resume the inter-Korean dialogue . . . and they agreed to exchange views over the six-party talks," said Jacob Tobing, Indonesia's ambassador to South Korea. Tobing was at the conference with the South Korean delegation. Selain itu tercatat nama Artauli RM Panggabean Tobing, yang tercatat sebagai duta besar Indonesia untuk Vietnam (Indonesian Ambassador to Vietnam);dan Dewi Gustina Tobing ?sebagai Fisrt Secretary KBRI Buonos Aires, juga tercatat marga Tobing yang menjadi staff local KBRI di Tokyo. Juga tercatat nama Martamba Tobing (Konsul Indonesia dari Hamburg).Banyak Marga Tobing yang menonjol di bidang akademis. Baik yang menjadi guru besar di dalam negeri bahkan yang menjadi asisten bahkan professor di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Diantaranya terdapat nama: Prof. Ir MPL Tobing (Rektor US XII); Ir. Erina Herawaty Christiana Tobing, MSc; Dr. Ekayani Tobing (UI); Fatimah Tobing Rony, Ph.D (Assistant Professor, Ph.D. Yale University); Dr. Wilson RLTobing, Ak (Perbanas) dan Huala Adolf Tobing Ph.D (UNPAD); Bonggas L. Tobing (dosen Teknik Universitas Sumatera Barat). Dalam penyelenggaraan training di dalam negeri kita mengenal Viktor Tobing, MBA (Viatama Training). Selain itu di luar negeri terdapat nama Dr. med. Sotar Hondur Lumban Tobing Facharzt f?r Allgemeinmedizin, Badearzt; Detmolder Str. 5; 32545 Bad Oeynhausen Innenstadt; Telefon: 0 57 31 / 2 12 47; Fax:05731/21248.Dr.Anne Lumban Tobing Diese kleine Vortr (ahli ilmu politik di Jerman); dan tercatat beberapa marga Tobing yang aktif sebagai akademisi dan telah menjadi warga negara Australia.Di Indonesian Institute terdapat nama Elwin Tobing is a Ph.D. candidate in Economics at the University of Iowa, U.S. He worked for years as a research analyst in Jakarta, Boston Financial Data Services and American International Group (AIG) both in Boston, Massachusetts. He did internship at Arthur D. Little, a multinational consulting company, and Harvard Business School both in Cambridge, Massachusetts. Currently he writing his dissertation and teaching Statistics at Henry Tippie College of Business, the University of Iowa. He is also writing a book Indonesia's Agenda: Building a Value-based Nation to be published soon.Fatimah Tobing Rony dalam sebuah tulisan Women Make Movies disebut sebagai a filmmaker, writer, and educator. Dalam Women Make Movies dia dipuji-puji atas karyanya. She received her MFA in Film (Directing/Production) from UCLA and her PhD in the History of Art from Yale UniversityDalam bidang media massa (jurnalistik) tercatat nama Sumita Tobing, Ph.D (mantan Dirut TV RI) Jurnalis dan Broadcaster Sejati; Maruli Tobing (wartawan Kompas); Paul Tobing (Mantan wartawan Suara Pembaruan). Terdapat nama Hermanto Tobing sebagai fotografer yang karya-karyanya dimuat di www.Guardian.co.ukDalam bidang seni pasca Gordon Tobing muncul nama Sandro Tobing, Jelly Tobing (drum); Joy Tobing (Juara Idonesian Idol I); Jelita Tobing (AFI); Lulu Tobing (Artis); dll.Di dunia kedokteran khususnya seksologi tercatat nama Dr. naek L.Tobing dan Dohar Tobing MD Dohar Tobing; Dept. Orthopaedic Surgery, Jakarta Pusat 10430, Orthopedic Surgeon, Tel: 62-21-3929655Yang berprofesi sebagai polisi tercatat nama Posma Tobing, Drs Erwin TPL Tobing, ?AKP L.Tobing SH (Kapolsek Legok); AKBP Adi Karia Tobing (Kapolres HSU, Banjarmasin Kalimantan); di Angkatan Udara Kolonel Tek Lambok L Tobing (mantan Aslog Kas Koopsau I); Letkol Victor Tobing (Dandim 1701/Jayapura)Di dunia usaha/swasta terdapat namaBing Tobing, Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia Tbk; Drs. Simon Tobing, MBA, (Farmasi); Elias L. Tobing, penguaaha garment; Renata Tobing Vice President HSBC; dan Juliandus Tobing. (Director BES, Gedung Bakrie)Hayatinufus A.L.Tobing Seorang pakar dunia boga, Hayatinufus A.L.Tobing atau lebih akrab disapa ibu Tobing. Telah berkecimpung didunia boga selama lebih dari 30 tahun. Setelah sekian tahun menjadi pengajar diberbagai sekolah kejuruan dan SMA, jurusan boga, pada tahun 1977 ia kemudian beralih kedunia media massa, mengasuh rubrik seni masak-memasak di sebuah majalah terkemuka di Indonesia dan menjadi koordinator Dapur uji coba di majalah tersebut. Setelah menjalani masa pensiun,ia melanjutkan profesinya sebagai penulis buku masak. Bersama beberapa teman yang memiliki minat sama, mereka tergabung dalam kelompok pengarang buku masak yang cukup terkenal dan karya mereka merupakan best seller di Indonesia, bahkan diminati di luar negeri.Saat ini tercatat dua orang marga Tobing yang menjabat sebagai Bupati yakni Torang Tobing (Tapanuli Utara) dan Tuani Tobing, M.Si (Bupati Tapanuli Tengah).Dalam profesi pajak dan hokum tercatat berbagai nama yang tak tersebut.