Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 06 September 2007







Setiap tahun, Jakarta dihujani bencana. Banjir kini tidak lagimenggenangi Ibu Kota sekali setahun, tetapi terjadi hingga dua-tigakali. Berikutnya, masyarakat dipaksa menuai wabah penyakit, kerugianekonomi, dan dampak negatif lainnya.




ata dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan BadanPengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) DKI Jakarta menunjukkan,masyarakat menanggung kerugian akibat banjir sebesar Rp 95 miliar perhari. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari anggaran penanggulangan banjirPemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hanya Rp 500 miliar per tahun.
Berdasarkan data dari Walhi dan Bapedal DKI Jakarta, dalam beberapatahun terakhir, bahkan hingga dua kali setahun, masyarakat harusbersiap kehilangan akses bekerja, terganggu kesehatan, gangguankenyamanan, kerusakan fisik bangunan, dan perbaikan rumah.
Sesuai dengan data yang diperoleh Kompas dari warga yang menjadikorban banjir awal Februari 2007, sebanyak 370.167 kepala keluargayang tinggal di 514 RW di Jakarta harus menanggung kerugian sebesar Rp92.541.689.017 per hari. Semakin sering banjir datang, angka kerugianini dipastikan terus merangkak.