Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 29 September 2007

Inilah silsilah - ku

Syi`ah

Kamis, 06 September 2007







Setiap tahun, Jakarta dihujani bencana. Banjir kini tidak lagimenggenangi Ibu Kota sekali setahun, tetapi terjadi hingga dua-tigakali. Berikutnya, masyarakat dipaksa menuai wabah penyakit, kerugianekonomi, dan dampak negatif lainnya.




ata dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan BadanPengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) DKI Jakarta menunjukkan,masyarakat menanggung kerugian akibat banjir sebesar Rp 95 miliar perhari. Jumlah itu jauh lebih tinggi dari anggaran penanggulangan banjirPemerintah Provinsi DKI Jakarta yang hanya Rp 500 miliar per tahun.
Berdasarkan data dari Walhi dan Bapedal DKI Jakarta, dalam beberapatahun terakhir, bahkan hingga dua kali setahun, masyarakat harusbersiap kehilangan akses bekerja, terganggu kesehatan, gangguankenyamanan, kerusakan fisik bangunan, dan perbaikan rumah.
Sesuai dengan data yang diperoleh Kompas dari warga yang menjadikorban banjir awal Februari 2007, sebanyak 370.167 kepala keluargayang tinggal di 514 RW di Jakarta harus menanggung kerugian sebesar Rp92.541.689.017 per hari. Semakin sering banjir datang, angka kerugianini dipastikan terus merangkak.

Mutu Kesehatan


Kesehatan makin nggak mutu di Jakarta selama si abang ngurusin nih kota.Makin banyak aja orang sakit. Makin susah aja orang berobat.Apalagi kalo jadi orang miskin, dilarang sakit di Jakarta.

Kalo sakit di Jakarta, ke laut aja!Plis deh bang, jangan tebar pesona melulu…
Anak BetawiPrihatin sama warga yang sakit di Jakarta112 Warga Jakarta Positif Leptospirosis

Jakarta – Jumlah pasien positif penyakit kencing tikus (leptospirosis) di Jakarta telah mencapai 112 orang. Sementara itu, korban meninggal dunia tercatat empat orang.Kepala Pusat Pengendalian Krisis Departemen Kesehatan, Rustam Pakaya mengungkapkan hal tersebut ketika dihubungi SH, Kamis pagi. Dia mengatakan, dari 112 pasien positif terserang penyakit leptospirosis, sebanyak 88 pasien hingga kini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Di antaranya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng Jakarta Barat sebanyak sembilan orang, RSUD Tarakan Jakarta Pusat 38 pasien, RSUD Tangerang 13 orang, Rumah Sakit (RS) Persahabatan Jakarta Timur tujuh pasien, RSUD Budi Asih Jakarta Timur sebanyak enam orang, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Sunter Jakarta Utara dua orang, RS Sumber Waras Jakarta Barat lima pasien, RS Fatmawati Jakarta Selatan tujuh orang dan RS Gading Pluit satu pasien.Sedangkan pasien suspect leptospirosis, ungkapnya, tercatat 23 pasien. Dari jumlah itu, 13 pasien di antaranya dirawat di RSUD Tangerang enam pasien, RS Persahabatan satu pasien, RSUD Budi Asih dua pasien, RS Fatmawati tiga pasien, RS Pondok Indah satu pasien. Sisanya dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang.Khusus yang meninggal dunia, Rustam menambahkan, hingga kini tercatat empat pasien di antaranya tiga dari RSUD Tarakan dan seorang lagi di RSPI Sulianti Saroso satu orang.Kasus CampakSementara itu, Wakil Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Salimar Salim dalam kesempatan terpisah menyatakan, sepanjang 2007 pihaknya menemukan sedikitnya 59 kasus campak di Jakarta. Kendati belum ditemukan angka kematian, jumlah balita penderita campak terbanyak terjadi di wilayah Jakarta Timur mencapai 18 kasus. Sementara itu, di Jakarta Selatan sebanyak 13 orang, Jakarta Barat 12 orang, Jakarta Utara 11 orang dan Jakarta Pusat sebanyak 5 orang.Menurutnya, tertinggi di Jakarta Timur dipicu karena jumlah penduduk yang lebih banyak dari wilayah lain. Dia menambahkan, saat ini pihaknya belum dapat menyebutkan perbandingan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2006 ditemukan kasus sebanyak 1.201. Angka ini menurutnya menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1.307 kasus.Untuk mengurangi persoalan ini, dengan bantuan World Health Organization (WHO), Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menggelar imunisasi campak terhadap 903.757 balita selama satu bulan sejak Selasa (20/2) hingga Maret mendatang.WHO memberikan jatah vaksin kepada Dinkes Jakarta sebanyak 54.510 botol atau setara untuk 1.090.200 anak. Salimar mengingatkan warga waspada terhadap penyebaran penyakit ini. Sebab, penyakit yang berasal dari virus campak golongan Paramixo-viridae ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, diare, infeksi otak, kebutaan hingga meninggal dunia.Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara, Effendi Anas, Rabu (21/2) siang mengatakan, walau banjir yang melanda permukiman di Jakarta Utara berangsur surut, permasalahan belum ada habisnya. Seperti halnya sampah dan lumpur seusai banjir menumpuk. Begitu juga dengan wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan diare terus mengancam.“Untuk itu kami meminta semua pejabat Pemkot Jakarta Utara, mulai lurah dan camat agar tidak terlena. Dengan harapan kejadian yang serupa muncul secara tiba-tiba seperti wabah diare, DBD, dan cikungunya tidak terulang lagi,” katanya.

Rabu, 05 September 2007

PROFIL MARGA TOBING DUNIA

PROFIL MARGA TOBING KINIMarga Tobing itu unik. Marga dan boru Tobing merupakan marga yang fenomenal. Suatu marga yang diklaim dan diyakini sebagai marga yang diberkati Tuhan. Berbagai peristiwa di republik ini hingga di luar negeri telah dilakukan oleh pribadi-pribadi dari marga ini.Menelusuri peran dan aktivitas marga dan boru Tobing sungguh menarik. Sangat variatif sekali peran dan aktivitasnya. Melalui penelusuran dunia maya, lewat berbagai situs, mulut kita bakal terkagum-kagum. Tampaknya cirri khas dari marga ini terletak pada menonjolnya cara berfikir dan pelayanananya. Brain & Service. Mengapa Service? Sebab, ternyata yang menjadi hamba Tuhan berprofesi sebagai pendeta sangat tak terbilang jumlahnya. Kalau kita membuka Ancestry.com kita dapat membaca nama-nama keluarga Tobing yang tinggal di Inggris, dan Amerika. Tapi, yang menganggetkan kita kebanyakan yang hijrah ke USA malah Tobing yang berasal dari Irlandia. Lha? Ini menunjukkan bahwa tradisi merantau sampai ke negeri orang sudah jadi tipikal Tobing.Jangan heran belakangan ada beberapa orang Jepang ikutan latah memakai marga Tobing. Nama yang pernah sangat terkenal dari marga ini yakni nama dr. Ferdinand Lumban Tobing, yang dicatat sebagai pahlawan nasional. Pernah menduduki berbagai jabatan penting di republik ini, seperti Manteri Penerangan Indonesia. Buku tentang Ferdinad Tobing malah lebih gampang dicari di perpustakaan nasional National Library of Australia (www.nla.gov.au).Yang paling menarik terdapat seorang boru Tobing yang mewakili negara Suriname. Dr.Irma Loemban Tobing-Klein (Suriname) menjabat Secretary-General United Nations Association of Suriname P.o. Box 1359 Paramaribo Suriname Telephone: +597 463 760 , +597 455 500 , +597490 778 Fax: +597 463 760, +697455 019 Email: tobing@sr.net. Dalam sebuah Press Release disebutkan Irma Klein-Loemban Tobing, disebutkan the new Permanent Representative of Suriname to the United Nations, presented her credentials to Secretary-General Kofi Annan today. Mrs. Klein-Loemban Tobing began her career in 1958 with Suriname?s Ministry of Justice, where she headed divisions for the legal protection of children and rehabilitation of delinquents; served as barrister; and eventually became Chief of the Legal Department. From 1982 to 1988, she served as Chief of the Department of Juridical Affairs and Treaties of the Ministry of Foreign Affairs.Her diplomatic career began in September 1988 with her appointment as Counsellor at the Embassy of Suriname in the Netherlands, followed by her first assignment in June 1994 at the Permanent Mission of Suriname to the United Nations. Most recently, she became Ambassador-at-large at the Permanent Mission.Dalam politik luar negeri setelah Leonard Tobing menjadi Duta Besar Republik Indonesia di Praha, tercatat nama Jacob Tobing yang menjadi Duta besar Indonesia untuk Korea Selatan; yang oleh The Japan Times dan The Korea Times (www.times.hankokii.com) memuji-muji pemikiran Jacob Tobing untuk persoalan Korea Utara-Korea Selatan sebagai an Indonesian official. "They agreed to resume the inter-Korean dialogue . . . and they agreed to exchange views over the six-party talks," said Jacob Tobing, Indonesia's ambassador to South Korea. Tobing was at the conference with the South Korean delegation. Selain itu tercatat nama Artauli RM Panggabean Tobing, yang tercatat sebagai duta besar Indonesia untuk Vietnam (Indonesian Ambassador to Vietnam);dan Dewi Gustina Tobing ?sebagai Fisrt Secretary KBRI Buonos Aires, juga tercatat marga Tobing yang menjadi staff local KBRI di Tokyo. Juga tercatat nama Martamba Tobing (Konsul Indonesia dari Hamburg).Banyak Marga Tobing yang menonjol di bidang akademis. Baik yang menjadi guru besar di dalam negeri bahkan yang menjadi asisten bahkan professor di berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Diantaranya terdapat nama: Prof. Ir MPL Tobing (Rektor US XII); Ir. Erina Herawaty Christiana Tobing, MSc; Dr. Ekayani Tobing (UI); Fatimah Tobing Rony, Ph.D (Assistant Professor, Ph.D. Yale University); Dr. Wilson RLTobing, Ak (Perbanas) dan Huala Adolf Tobing Ph.D (UNPAD); Bonggas L. Tobing (dosen Teknik Universitas Sumatera Barat). Dalam penyelenggaraan training di dalam negeri kita mengenal Viktor Tobing, MBA (Viatama Training). Selain itu di luar negeri terdapat nama Dr. med. Sotar Hondur Lumban Tobing Facharzt f?r Allgemeinmedizin, Badearzt; Detmolder Str. 5; 32545 Bad Oeynhausen Innenstadt; Telefon: 0 57 31 / 2 12 47; Fax:05731/21248.Dr.Anne Lumban Tobing Diese kleine Vortr (ahli ilmu politik di Jerman); dan tercatat beberapa marga Tobing yang aktif sebagai akademisi dan telah menjadi warga negara Australia.Di Indonesian Institute terdapat nama Elwin Tobing is a Ph.D. candidate in Economics at the University of Iowa, U.S. He worked for years as a research analyst in Jakarta, Boston Financial Data Services and American International Group (AIG) both in Boston, Massachusetts. He did internship at Arthur D. Little, a multinational consulting company, and Harvard Business School both in Cambridge, Massachusetts. Currently he writing his dissertation and teaching Statistics at Henry Tippie College of Business, the University of Iowa. He is also writing a book Indonesia's Agenda: Building a Value-based Nation to be published soon.Fatimah Tobing Rony dalam sebuah tulisan Women Make Movies disebut sebagai a filmmaker, writer, and educator. Dalam Women Make Movies dia dipuji-puji atas karyanya. She received her MFA in Film (Directing/Production) from UCLA and her PhD in the History of Art from Yale UniversityDalam bidang media massa (jurnalistik) tercatat nama Sumita Tobing, Ph.D (mantan Dirut TV RI) Jurnalis dan Broadcaster Sejati; Maruli Tobing (wartawan Kompas); Paul Tobing (Mantan wartawan Suara Pembaruan). Terdapat nama Hermanto Tobing sebagai fotografer yang karya-karyanya dimuat di www.Guardian.co.ukDalam bidang seni pasca Gordon Tobing muncul nama Sandro Tobing, Jelly Tobing (drum); Joy Tobing (Juara Idonesian Idol I); Jelita Tobing (AFI); Lulu Tobing (Artis); dll.Di dunia kedokteran khususnya seksologi tercatat nama Dr. naek L.Tobing dan Dohar Tobing MD Dohar Tobing; Dept. Orthopaedic Surgery, Jakarta Pusat 10430, Orthopedic Surgeon, Tel: 62-21-3929655Yang berprofesi sebagai polisi tercatat nama Posma Tobing, Drs Erwin TPL Tobing, ?AKP L.Tobing SH (Kapolsek Legok); AKBP Adi Karia Tobing (Kapolres HSU, Banjarmasin Kalimantan); di Angkatan Udara Kolonel Tek Lambok L Tobing (mantan Aslog Kas Koopsau I); Letkol Victor Tobing (Dandim 1701/Jayapura)Di dunia usaha/swasta terdapat namaBing Tobing, Presiden Direktur PT International Nickel Indonesia Tbk; Drs. Simon Tobing, MBA, (Farmasi); Elias L. Tobing, penguaaha garment; Renata Tobing Vice President HSBC; dan Juliandus Tobing. (Director BES, Gedung Bakrie)Hayatinufus A.L.Tobing Seorang pakar dunia boga, Hayatinufus A.L.Tobing atau lebih akrab disapa ibu Tobing. Telah berkecimpung didunia boga selama lebih dari 30 tahun. Setelah sekian tahun menjadi pengajar diberbagai sekolah kejuruan dan SMA, jurusan boga, pada tahun 1977 ia kemudian beralih kedunia media massa, mengasuh rubrik seni masak-memasak di sebuah majalah terkemuka di Indonesia dan menjadi koordinator Dapur uji coba di majalah tersebut. Setelah menjalani masa pensiun,ia melanjutkan profesinya sebagai penulis buku masak. Bersama beberapa teman yang memiliki minat sama, mereka tergabung dalam kelompok pengarang buku masak yang cukup terkenal dan karya mereka merupakan best seller di Indonesia, bahkan diminati di luar negeri.Saat ini tercatat dua orang marga Tobing yang menjabat sebagai Bupati yakni Torang Tobing (Tapanuli Utara) dan Tuani Tobing, M.Si (Bupati Tapanuli Tengah).Dalam profesi pajak dan hokum tercatat berbagai nama yang tak tersebut. *** (hga)

Tarutung-Siopat Pusoran


Daerah Tarutung yang menjadi ibukota Tapanuli Utara dahulu merupakan wilayah Silindung. Sebuah wilayah yang dihuni oleh marga Pasaribu. Kumpulan marga-marga yang serumpun dengan Pasaribu disebut Siopat Pusoran.Mereka itu adalah Matondang, Tarihoran, Bonda dan Habeahan. Namun entah kenapa pada masa sekarang berdasarkan rapat Pasaribu Saruksuk mereka yang disebut Opat Pusoran tersebut adalah Habeahan, Bondar, Gorat dan Saruksuk.Kota Tarutung sendiri mulai dikenal saat marga Hasibuan mulai datang dan menikah dengan boru Pasaribu yaitu Guru Mangaloksa Hasibuan.Setelah itu GM Hasibuan mempunyai anak-anak yaitu Si Raja Nabarat (Hutabarat), Si Raja Gabe (Panggabean), Si Raja Galung (Hutagalung), Si Raja Toruan (Hutatoruan). Berafiliasi menjadi Hutabarat, Panggabean anak-anaknya Panggabean dan Simorangkir, Hutagalung, Hutatoruan anak-anaknya Hutapea dan Lumbantobing. Dominasi komunitas muslim marga Hutagalung dalam bidang ekonomi di Tanah Batak terjadi antara 1513-1818 M. Mesjid pertama di Silindung didirikan oleh marga Hutagalung pada abad 14. Komunitas muslim ini dengan karavan-karavan kuda menjadi komunitas pedagang penting yang menghubungkan Silindung, Humbang Hasundutan dan Pahae. Pada abad ke-16 ini marga Hutagalung mendirikan mesjid lokal kedua di Silindung.Marga Hutagalung ini juga yang diyakini pertama sekali membangun pelabuhan maritim di Sibolga yang menjadi cikal bakal kota Sibolga sekarang. Secara umum kalangan Siopat Pusoran, menguasai daerah Silindung sampai pesisir Sumatare Utara. Sultan Ibrahimsyah Pasaribu merupakan tokoh pimpinan kesultanan Barus Raya (Hilir) dari rumpun marga ini.Dalam politik ekonomi, Kelompok Siopat Pusoran selalu berlawanan secara politik di era dinasti Sisingamangaraja. Alasannya adalah kompetisi dalam penguasaan jalur ekonomi dari dan ke tanah Batak. Persaingan itu terus berlanjut sampai zaman penjajahan Belanda dimana Raja Huta, Pontas Lumbantobing dari Saitnihuta, Silindung, menjadi antipode dari Sisingamangaraja XII, maharaja di wilayah huta-huta Batak, dan menjadi pihak pendukung Belanda.Dimasa sekarang, Keturunan Siopat Pusoran banyak yang berhasil dan menjadi tokoh penting di Indonesia. Contohnya, Jenderal M. Panggabean dan F.L Tobing serta masih banyak lagi yang menjadi konglomerat dan bupati/walikota di Sumatera Utara. Menurut wikipedia: Hutagalung adalah salah satu marga dari suku batak, termasuk golongan batak toba. Hutagalung merupakan salah satu anak dari Hasibuan, memiliki 3 saudara, yaitu Tobing, Hutabarat, dan Panggabean. Keturunan marga Hutagalung dilarang menikah dengan sesama marga Hutagalung dan dengan marga Hasibuan.Kelompok Marga Hutagalung di Tarutung merupakan elemen pertama Batak melakukan kontak dengan dunia luar di pesisir barat Sumatera. Mereka menjadi penghubung antara masyarakat pedalaman Batak dan dunia internasional karena profesi mereka yang pedagang.Di Tarutung, mereka membangun mesjid pertama pada abad-14 dan beberapa mesjid berikutnya namun semuanya dihancurkan oleh penjajah Belanda pada abad ke-19. Keturunan Hutagalung, khususnyanya yang muslim dibasmi oleh Belanda dari Silindung.Daerah lain di Tarutung adalah Sipoholon yang dihuni marga turunan Naipospos seperti Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun dll

Filsafat Mangulosi & Jenis-jenis Ulos



Mangulosi adalah salah satu hal yang teramat penting dalam adat Batak.Kenapa begitu dan darimana semua ini bermula ?Beginilah filsafatnya...Dulu...para nenek moyang kita selalu berusaha untuk menghangatkan tubuhnyadengan berbagai cara untuk kesehatan dan kenyamanan. Masalahnya , paraleluhur kita hidupnya bukanlah di kota-kota besar, tetapi di pegunungan yangjauh di atas permukaan laut ( sea level ). Jadi jangan tersinggung kalausalah satu sebutan untuk bangso kita adalah ' Orang Gunung '.Di daerah tadi, tentu saja suhunya sangat dingin dan leluhur kita selalumencari akal untuk menciptakan rasa hangat yang ideal. Satu contohnya bisakita lihat dari umpasa ini'Sinuan bulu mambahen las, Sinuan partuturan sibahen horas'Itulah sebabnya di kampung kita banyak sekali terdapat tanaman bambu = bulu.Selain dimaksudkan untuk menangkal musuh dan ancaman hewan buas, bambu taditernyata sengaja dibuat untuk menciptakan rasa hangat melingkupi rumahsekelilingnya. Logis kan...? Simpelnya begini, kawanan bambu yang salingmengait akan menghambat hembusan angin.Leluhur kita menyebutkan bahwa ada 3 unsur kehidupan ; darah, nafas, danrasa hangat. Hangat dalam bahasa kita adalah ' las '. Kita tentu pahamucapan semacam ' las roha '..adalah ungkapan yang menggambarkan rasasukacita yang dalam. Dari sini, kita makin paham, kehangatan adalah hal yangteramat di inginkan bangso kita.Dulu, leluhur mengandalkan sinar matahari dan perapian sebagai pencipta rasahangat. Tapi setelah dipikir-pikir...matahari itu datang dan pergi tanpabisa dikontrol, lagipula datangnya siang hari. Sementara malam haridinginnya minta ampun. Api tidak praktis digunakan waktu tidur karenaresikonya besar.Akhirnya ditemukanlah Ulos. Jangan heran kalau ulos yang kita kenal sekarangdulunya dipakai tidur lho. Tapi jangan salah juga, dulu..kualitasnya jauhlebih tinggi, tebal, lembut, dan motifnya sangat artistik ( saya pernahlihat contohnya di ruma parsangtian Frank Alexander Radja PanggomgomHutapea ).Sejak saat itu, ulos makin digemari karena praktis. Kemana saja merekamelangkah, selalu ada ulos yang siap membalut tubuhnya dalam kehangatan.Ulospun jadi kebutuhan yang vital, karena sekaligus juga dijadikan bahanpakaian yang indah = uli. Kalau ada pertemuan kepala-kepala kampung, seluruhpeserta melilitkan ulos di tubuhnya.Sedemikian pentingnya ulos ini untuk kehidupan sehari-hari, sehingga paraleluhur kita selalu memilih ulos sebagai hadiah atau pemberian untukorang-orang yang mereka sayangi.Nyatalah sekarang umpasa yang mengatakan :'Si dua uli songon na mangan poga malum sahit bosur butuha 'Akhirnya, ulos pun masuk dalam adat yang sakral dan dibuat aturannya. Kitaharus paham aturan-aturan yang dimaksud :- Ulos hanya diberikan kepada pihak kerabat yang tingkat partuturannya lebihrendah. Misal ; dari hulahula untuk parboruan; dari orangtua untukanak-anaknya; dari haha untuk angginya. Jadi kita tak akan pernah menemukanorang Batak yang mangulosi orang tuanya sendiri atau ada seorang adik yangtanpa perasaan bersalah mangulosi abangnya. Tak ada itu.- Karena ulos telah dibuat menjadi beberapa macam, sudah barang tentutidaklah sembarangan memberi ulos (mangulosi) kepada orang-orang. MisalnyaRagidup sebagai ulos panggomgom untuk ina ni hela, Sibolang atau Ragihotangsebagai ulos pansamot untuk ama ni hela. ( kalau ada yang belum pahamistilah kekerabatan ini, tolong baca lagi souvenir sebelumnya - Paratur niparhundulon -, jadi bukan salah saya lho...)Cara pemakaian ulos ada 3 :1. Siabithononton (dipakai) : Ragidup, Sibolang, Runjat, Djobit,Simarindjamisi, Ragi Pangko.2. Sihadanghononton (dililit di kepala atau bisa juga ditengteng) : Sirara,Sumbat, Bolean, Mangiring, Surisuri, Sadum.3. Sitalitalihononton (dililit di pinggang) : Tumtuman, Mangiring,Padangrusa.Jaman sekarang, terutama Batak yang sudah tinggal di kota, ulos mutlakdigunakan sebagai pendukung ritual adat saja, karena ulos = blanket yangmacam-macam sudah bisa kita dapatkan dengan mudah dan sekarang kebanyakandari kita pasti berpikiran kalau memakai ulos akan kelihatan seperti orangbodoh. Apa boleh buat, itu tergantung dari selera, pergaulan, dan sejauhmana kita mencintai ulos. Tapi terus terang saya tidak bisa memastikan itusalah, benar, atau tidak salah dan tidak benar.Sekedar informasi saja, di Surabaya sini banyak sekali orang Madura yangbangga menggunakan pakaian khas daerahnya di depan public, dan jangan bilangkalau mereka itu kampungan !Kita harus berterima kasih kepada Martha Ulos atau Eva Gracia Ulos yang maumelestarikan seni maha kaya ini.Berikut adalah jenis-jenis ulos yang biasa digunakan dalam acara adatsekarang ini. Jadi kalau ada jenis ulos yang anda ketahui, tapi tidaktercantum disini, anda boleh menambahi berdasarkan fakta dan persetujuankita semua. Kita memang kehilangan lecture asli mengenai ragam ulos. Tanpaada kesan menghakimi, saya menduga, orang Belanda telah mencurinyaProbably).Ada 12 jenis berdasarkan motif dan fungsinya dalam ritual adat :MANGIRINGSering diberikan sebagai ulos parompa = gendongan anak, juga dihadiahkankepada dua kekasih ataupun pasangan muda, dengan harapan, anak yang akanmemakai parompa ini akan terus dalam iringan oangtuanya.Kepada pasangan pengantin, ulos ini diberikan sembari mengucapkan sebaitumpasa :' Giringgiring gostagosta, sai tibu ma hamu mangiringiring huhutmangompaompa 'Cara memakainya : sitalihononton atau sinampesampehon = dijadikan selendang.MANGIRING PINARSUNGSANGUlos ini diberikan kalau ada acara adat yang masisuharan/marsungsang =kacau. Misalkan, ada pihak yang semula adalah hulahula kita, tapi kemudianmenjadi pihak boru karena alasan pernikahan. Ulos inilah yang patutdiberikan kepada pengantin sembari berucap :' Rundut biur ni eme mambahen tu porngisna, masijaitan andor ni gadongmambahen tu ramosna 'artinya, biarlah partuturon jadi sedikit kacau kalau itu demi kebaikan.Lihatlah, betapa mulia adat kita Batak. Seharusnya kita bangga.Cara memakainya : sitalihononton atau sinampesampehon.BINTANG MAROTUR/MARATURBeginilah leluhur kita menyebut ulos ini : On ma ulos ni Siboru Habonaran,Siboru Deak Parujar, mula ni panggantion dohot parsorhaon, pargantangpamonori, na so boi lobi na so boi hurang. Artinya adalah kebijaksanaan.Sekedar info, Deak Parujar adalah tokoh Batak paling bijaksana dan ini akansaya rampungkan dalam kisah tarombo.Ulos ini juga disebut sebagai siatur maranak, siatur marboru, siaturhagabeon, siatur hamoraon.Cara memakainya : sitalihononton atau sinampesampehon.GODANGDisebut juga Sadum atau Sadum Angkola. Indah nian ulos ini, dan harganya puncukup indah. Walaupun derajat ulos ini masih di bawah Ragidup, kalau masalahharga ulos ini jangan diadu.Ulos godang kita berikan kepada anak kesayangan kita, yang membawa sukacitadalam keluarga. Inilah yang diharapkan dengan adanya pemberian ulos ini,supaya kelak si anak makin membawa hal-hal kebajikan yang godang = banyak,mencapai apa yng dicita-citakannya dan mendapat berkat yang godang pula dariDebata = Tuhan.Cara memakainya : dibuat baju, sinampesampehonRAGIHOTANGUlos inilah yang umumnya lebih banyak diuloshon = diberikan saat ini.Kelihatan sangat anggun saat ulos ini diuloshon = dipakaikan = disandangkan,terlebih kalau jenisnya dari motif yang paling bagus. Ragihotang terbaikdisebut ' Potir si na gok '.Ada beberapa umpasa yang bisa digunakan ketika manguloshon yang satu ini,yakni :'Hotang do ragian, hadanghadangan pansalongan sihahaan gabe sianggian, molohurang sinaloan ''Hotang binebebebe, hotang pinulospulos unang iba mandele, ai godang dotudostudos ''Tumbur ni pangkat tu tumbur ni hotang tu si hamu mangalangka sai di si mahamu dapotan ''Hotang hotari, hotang pulogos gogo ma hamu mansari asa dao pogos ''Hotang do bahen hirang, laho mandurung porapora sai dao ma nian hamu nasirang, alai lam balga ma holong ni roha ''Hotang diparapara, ijuk di parlabian sai dao ma na sa mara, jala sai ro maparsaulian 'Cara memakainya : dibuat baju, sinampesampehonSITOLUNTUHO/SITOLUTUHOAda keistimewaan dari ulos ini, terlihat jelas dalam motif gorganya terdapattolu = tiga tuho = bidang arsiran. Tak salah lagi ini pasti menggambarkanDalihan Na Tolu ( baca souvenir sebelumnya ' Paratur ni Parhundulon ' ).Jadi jelaslah tujuan ulos ini diberikan. Setelah wejangan Dalihan Na Toludiberikan, kita jangan lupa manghatahon = mengucapkan ' sitolu saihot ',yakni :1. Pasupasu asa sai masihaholongan jala rap saur matua :'Sidangka ni arirang na so tupa sirang, di ginjang ia arirang, di toru iapanggongonan...badan mu na ma na so ra sirang, tondi mu sai masigomgoman '2. Pasupasu hagabeon :'Bintang na rumiris ombun na sumorop anak pe di hamu riris, boru pe antongtorop'3. Pasupasu pansamotan :'Bona ni aek puli, di dolok Sitapongan, sai ro ma tu hamu angka na uli,songon i nang pansamotan 'Cara memakainya : sinampesampehon.BOLEANUlos ini diberikan kepada anak yang kehilangan orangtua nya. Bolean =membelaibelai, dimaksudkan untuk mangapuli = membelai hati si anak agarselalu tabah.Cara memakainya : sinampesampehon.SIBOLANGDisebut juga sibulang dan diberikan kepada orang sibulang = orang yangdihormati karena jasanya. Misalkan ulubalang yang mengalahkan musuh, atauyang bisa membinasakan binatang pemangsa yang mengganggu.Jaman sekarang, ulos ini diberikan kepada amang ni hela dan ulos ini disebutsebagai ulos pansamot na sumintahon supaya amang ni hela tadi bisa menjaditempat bersandar dan berlindung, na gogo mansamot jala parpomparansibulangbulangan :'Marasar sihosari di tombak ni panggulangan sai halak na gogoma hamu mansarijala parpomparan sibulangbulangan 'Ulos sibolang juga sering dipakai untuk menghadiri upacara kematian.Sekaligus ulos ini dililitkan di kepala dari namabalu = isteri/suami yangditinggalkan.Cara memakainya : dibuat baju, sinampesampehonRAGIDUPBetapa sulit dan lelahnya membuat ulos ini, karena motifnya sungguh rumit.Dan memang inilah ulos paling tinggi derajatnya dalam adat kita Batak. Kalaukita cermati rupa gorga dalam ulos ini, seolah-olah semuanya hidup danbernyawa. Itu sebabnya dinamakan Ragidup ( aragi = hidup ). Inilah ulossimbol kehidupan. Umumnya orang Batak ingin hidup dalam waktu yang lama danjarang/tidak pernah ada orang Batak yang saya dengar bunuh diri. Orang Bataktak takut hidup dalam kemiskinan yang mendera untuk terus berjuang demihidup. Kita adalah survivors. itu sebabnya ada umpasa seperti berikut :'Agia pe lapalapa asal di toru ni sobuan agia pe malapalap asal ma dihangoluan, ai sai na boi do partalaga gabe parjujuon 'Bagian-bagian dari ulos ragidup, namanya dan artinya :- Ada dua sisi tepi sebagai batas, yang menjelaskan kalau semua yang ada didunia ini ada batasnya.- Dua sisi tadi mengapit tiga bagian dan disebut ' badan '. Bagian palingujung dimana bentuknya kelihatan sama disebut ' ingananni pinarhalak '.Ingananni pinarhalak terbagi dua lagi , yakni ingananni pinarhalak baoa daningananni pinarhalak boruboru. Bagian 'badan ' tadi warnanya merah kehitamandan ditingkahi garis-garis putih yang disebut 'honda '. Ingananni pinarhalaktadi adalah simbol hagabeon, maranak dan marboru. Masih terdapat tiga simbollagi di sana, yakni :1. Antinganting, adalah simbol hamoraon, karena antinganting biasanyaterbuat dari emas.2. Sigumang = beruang, yakni simbol kemakmuran. Beruang adalah binatang yangbekerja tepat dan efisien, tidak banyak aksi.3. Batu ni ansimun, melambangkan hahipason (ansimun sipalambok, taoarsipangalumi).Di celah ketiga simbol ini, ada lagi macam bunga yang disebut 'ipon', dan dicelah iponipon tadi ada yang disebut dengan 'rasianna'.Cara mangarasi = memeriksa Ragidup yang baik :1. Ulos itu kelihatan jernih2. Tenunannya rapi dan ukurannya benar ( Martha Ulos mungkin tahu, atauBelanda ? )3. Honda harus berjumlah ganjil.4. Jumlah ipon harus benar.Cara memakainya : dibuat baju, sinampesampehon.RAGIDUP SILINGGOMPerbedaan ulos ini dengan Ragidup biasa adalah bagian ' badan '. Ulos inipunya badan yang kelihatan lebih linggom = gelap. Ulos inilah yang palingtepat diberikan kepada anak yang punya pangkat dan punya kuasa, denganmaksud, kita bisa marlinggom = berlindung di bawah kebijaksanaannya. Inibisa juga kita berikan kepada petinggi yang mendatangi kampung kita.Ragidup Silinggom tidak diperjual belikan. Tapi entahlah ada pihak tertentuyang melakukannya. Sebenarnya, ulos jenis ini hanya akan ditenun bila adapemesannya.Cara memakainya : sinampesampehon.PINUSSAANMasih termasuk Ragidup. Cara memakainya pun sama.SURISURI/TOGUTOGU/LOBULOBUIni ulos yang eksentrik. Rambu-rambunya tidak dipotong hingga kedua ujungnyabersatu sebagaimana layaknya kain sarung. Dan hanya wanita lah yang memakaiulos ini. Dimaksudkan, agar mereka kelihatan sopan karena ini pakaianrumahan. Jenis ini juga paling banyak dijadikan parompa.Dinamakan lobulobu supaya segala kebaikan marlobu = masuk ke rumah orangyang memakainya.Apabila ada boruboru yang menggendong ibotonya = adik laki-laki yang kecil,dia akan bersenandung :'Ulos lobulobu marrambu ho ditongatonga tibu ma ho ito dolidoli, jalamambahen si las ni roha 'Apabila dia menggendong adik perempuannya, dia akan bersenandung :' Ulos lobulobu marrambu ho ditongatonga sinok ma modom ho anggi, suman tuboru ni namora 'Disadur dari Djambar Hata - oleh Ompu ni MarhulalanBotima